Saat ini serial drama dari negeri gingseng sedang populer di seluruh dunia. Salah satunya yang baru saja rampung adalah drama menarik dengan pemeran Kim Soo Hyun Seo Yeo Ji. Ternyata terdapat cerita dongeng dalam drama It’s Okay to Not Be Okay menarik yang tidak boleh terlewatkan.
Dongeng “The Teenaged Boy Who Grew Up Eating Nightmares”
Dongeng pertama dalam drama It’s Okay to Not Be Okay adalah Bocah Lelaki yang Ketakutan. Kisah tersebut mengenai seorang anak laki-laki yang bermimpi buruk kemudian memutuskan mencari penyihir untuk membantunya.
• Awal Mulai Cerita
Anak lelaki tersebut selalu terbangun dari mimpi buruk. Hal ini karena kenangan masa lalu yang terus menghantuinya. Dia pun berkata kepada seorang penyihir, “Tolong hapus semua ingatan buruk dari pikiranku sehingga ia tidak akan muncul lagi”.
Sebagai bayarannya, anak laki-laki itu mau untuk melakukan apapaun. Selanjutnya si penyihir segera mengambil ingatannya dan bocah tersebut langsung sembuh serta semua mimpi buruknya hilang.
Waktu berjalan dan sang bocah tumbuh menjadi dewasa. Mimpi buruk semasa kecilnya sudah tidak lagi datang mengganggu serta menakutinya, tetapi ia tidak merasakan kebahagiaan sama sekali. Mengapa ini bisa terjadi?
• Mulai Muncul Permasalahan
Pada suatu malam, bulan berwarna merah darah memenuhi langit. Penyihir itu datang kepada anak laki-laki kemudian menagih janjinya. Namun, dengan penuh rasa benci dan marah, pemuda tersebut berteriak kepada penyihir.
“Semua mimpi burukku sudah hilang, tapi mengapa aku tidak pernah merasakan kebahagian?” Sesuai dengan perjanjian awal, penyihir tersebut datang untuk mengambil jiwa anak itu. Kemudian dia berkata,
"Kenangan yang menyakitkan. Kenangan akan sebuah rasa sesal, ketika melukai dan dilukai, dibuang dan kembali. Orang dapat tumbuh bersama kenangan itu, akan jadi lebih kuat, semangat, serta mudah dalam menyesuaikan diri. Orang semacam itu akan bisa mendapatkan kebahagiaan."
• Akhir Cerita
Singkat cerita, penyihir memberitahu sang anak untuk mampu hidup berdampingan bersama kenangan-kenangan buruk tersebut. Bukan untuk melupakannya, tetapi berani melawan gejolak batin serta pengalaman tidak menyenangkan itu.
Kita dapat belajar suatu hal dari dongeng tersebut suatu hal bahwa setiap masalah yang hadir dalam hidup tidak selalu dengan melupa/meninggalkan. Hadapilah! kita akan tumbuh kuat, lebih dewasa, dan lebih bahagia.
Dongeng “A Spring Day's Dog”
Cerita berikutnya adalah Anjing Musim Semi. Pada zaman dahulu, ada seekor anjing yang hidup dengan menyembunyikan perasaannya sehingga banyak orang suka bermain dengannya. Ia terikat kencang pada pohon rindang.
Pada malam hari, anjing itu tiba-tiba merengek kesedihan. Ia sangat ingin berkeliaran ke mana pun dan bebas sendirian. Tapi, tidak bisa karena tali itu masih mengikatnya..
Di suatu ketika, terdengar suara hatinya berbisik, “Hei, kenapa tidak kamu potong saja tali pengikatmu?”. Kemudian, si anjing hanya memberikan respon penuh dengan kesedihan, dan ia mengatakan bahwa tidak bisa melakukanya karena lupa bagaimana cara melepaskannya.
Si anjing merasa sudah terbiasa terikat sampai tidak tahu bagaimana untuk melepaskan dirinya. Meskipun di dalam hatinya sangat ingin terlepas.
Dongeng singkat namun memiliki pesan mendalam. Kisah ini memiliki pesan moral bahwa sebenarnya bahagia itu sudah tampak jelas oleh mata . Tetapi, untuk mengambilnya perlu keberanian melawan zona nyaman.
Dongeng “The Zombie Child”
Cerita selanjutnya bertajuk The Zombie Child atau Anak Zombie. Lahir seorang anak laki-laki yang buruk rupa . Ia memiliki mata besar, kulit pucat, serta terdapat duri dari sekujur tubuhnya. Kemudian, sang ibu menyadari bahwa anaknya adalah zombie menakutkan.
Si anak tidak mendapatkan kasih sayang dari orang sekitarnya dan hanya memiliki keinginan untuk terus makan. Karena hal tersebut, ibunya menyembunyikannya di dalam ruang bawah tanah. Sang Ibu memberi makan Anak Zombi tersebut dari hasil curian, seperti ayam atau babi.
Pada suatu ketika, terdapat wabah penyakit dan kelaparan yang melanda desa. Semua penduduk memutuskan untuk pergi dari tempat itu. Tetapi, sang ibu tidak ikut beranjak karena merasa kasihan terhadap anaknya. Perlahan persedian makanan mulai habis. Tragisnya, sang ibu memotong tangan kakinya untuk diberikan kepada anaknya.
Hingga pada akhirnya ibunya hanya tinggal torsonya saja. Ia mendatangi anaknya kemudian memeluknya. Sudah tidak ada makanan lagi yang bisa diberikan. Jadi sang ibu membiarkan saja sisa tubuhnya untuk dimakan putranya.
Untuk pertama kali setelah sekian lama, anak zombie itu berbicara, “Ibu. Kau.. Kau hangat sekali… hangat sekali”. Jadi selama ini, sang anak ternyata sangat membutuhkan kasih saya dan pelukan dari ibunya. Hal tersebut karena ia sembunyi dari dunia selama ini.
Kisah zombie yang sama sekali tidak menyeramkan, tapi sangat menyentuh pada bagian akhirnya. Dongeng ini mengajarkan bahwa kasih sayang adalah hal paling penting. Seseorang dapat tumbuh dengan baik dengan rasa cinta dan kehangatan.
Dongeng Mencari Jati Diri yang Sesungguhnya
Cerita dongeng dalam drama It’s Okay to Not Be Okay selanjutnya adalah tentang mencari jati diri yang sesungguhnya. Dikisahkan pada zaman dahulu di sebuah kerajaan tengah hutan, terdapat tiga remaja hidup bersama. Berikut ulasan singkatnya:
• Awal Mula Cerita
Jati diri ketiganya diambil oleh penyihir bayangan. Salah satu anak dari mereka berkata, “Kita harus menemukan jati diri kita lagi supaya tidak bertengkar dan hidup bahagia”.
Ketiganya memulai perjalanan mencari jati diri naik mobil kemah. Kemudian, mereka betemu Ibu Rubah yang sedang menangis di sebuah ladang penuh dengan salju. Anak lelaki bertopeng mendatanginya, dan berkata “Kenapa kau menangis?”
• Muncul Permasalahan
Ibu Rubah mengatakan anaknya di ladang salju tersebut saat digendong di punggung. Itu terjadi karena dia sibuk mencari makan. Anak lelaki pun menangis dan mengeluarkan air mata yang membuat salju meleleh. Hal tersebut membuat anak rubah berhasil ditemukan di tumpukan salju beku.
Kemudian mereka melanjutkan perjalanan. Anak dengan tong kosong bertemu dengan badut yang menari tanpa busana di ladang bunga penuh duri. Ia bertanya, “Kenapa kau menari dengan sepenuh hati di ladang penuh duri ini?”
Badut itu mengatakan ia melakukannya karena tidak akan ada orang yang melihatnya. Kemudian, anak tong kosong mendatanginya dan menari bersamanya. Karena berada di dalam tong, dia tidak merasakan serta terluka kesakitan tertusuk duri lagi.
Orang-orang datang melihat keduanya menari d ladang penuh duri. Semuanya memberikan tepuk tangan. Perjalanan berlanjut dan Penyihir Bayangan yang mereka temui berikutnya.
Ia menyulik anak bertopeng dan anak tong kosong. Kemudian berkata, “Kalian sekarang tidak bisa hidup bahagia”.
• Akhir Cerita
Keduanya terkurung dalam gua. Si anak kardus menemukan keduanya setelah beberapa hari. Tapi ia tidak bisa masuk karena tidak muat. Kemudian si anak kardus melepaskan kardus pada tubuhnya.
Ia masuk ke gua dan menyelamatkan kedua temannya. Akhirnya mereka berhasil keluar dari gua dan berkata, “Bahagia… Aku bahagia”.
Penutup
Dongeng-dongeng It's Okay to Not Be Okay mengajarkan nilai-nilai penting kehidupan. IOTNBO juga menyuguhkan latar belakang kesehatan mental. Hal ini semakin membuat IOTNBO layak mendapatkan perhatian para penonton. Plus efek visual dalam drama IOTNBO membuat kesan menarik bagi orang banyak.
Itulah beberapa cerita dongeng dalam drama It’s Okay to Not Be Okay. Kisah ini menyuguhkan alur yang sangat menarik dengan genre romantisnya. Para pemain juga menampilkan akting yang mendalam dan sangat berkesan. Selamat menonton.
0 Komentar